PENGUSAHA YANG MENGAKU ” OKNUM WARTAWAN ” SEBUT DARIPADA NGOMPAS NGOMPAS MENDING BISNIS MINYAK SUBSIDI”

Muaro jambi TARGET NEWSID.COM – Rabu(06/03/2024 ) Pada pukul 17 :00 wib awak media melintas jalan polos antar desa panca bakti. menuju desa suka makmur kecamatan sungai bahar/kabupaten muaro jambi provinsi jambi.
Berencana untuk pulang setelah seharian berjalan mencari informasi demi tugas sebagai seorang jurnalis, dimana fungsi seorang wartawan adalah secara teratur melaksanakan kegiatan jurnalistik, dari pencarian, penyampaian informasi atau berita kepada publik.
Namun hal ini rupanya berbeda dengan oknum yang mengaku wartawan sejak tahun 2011 ketika awak media melihat beberapa orang sedang beraktifitas memuat minyak bersubsidi jenis pertalite dan solar, tak berselang beberapa menit berinisial “H ” datang dikarenakan salah seorang diantara pekerja muat minyak bersubsidi jenis pertalite dan solar, terlebih dahulu menghubungkan berinisial H ketika awak media mengambil dokumentasi, senada berdialog dengan yang mengaku paman yang berinisial H.
Saat H datang ke TKP awak media langsung minta keterangan punya abang ini ya ? tanya awak media ya tutur H, lanjut dari mana dapat bang, jawab H .dari Oknum aparat TNI lanjut H bukan saja, dari inisial A dirinya mendapatkan minyak tersebut, namun H menyebutkan F dan D dari kesatuan uang sama.
Saya orang media juga bang, saya sudah lama di media sejak tahun 2011 .masa ASIATIC dulu saya semua itu bang mengacu kepada PT ASIATIC PERSADA ,yang saat ini menjadi PT BSU, Dari pada saya gompas-gompas endaklah sambari H. Sambil menunjukan KTA nya, seolah -olah H menganggap profesi seorang wartawan/jurnalistik, media yang acap dikenal masyarakat luas sebagai wartawan dikatakannya sebagai tukang kompas, dalam istilah lain disebut (tukang palak).
ketika awak media mengajukan keberatan terkait profesi ,seorang wartawan bukan pelaku ilegal H tertawa -olah merendahkan profesi wartawan, tanggapan H ketika memegang kartu wartawan sudah kebal hukum,sehingga dapat gompas-gompas orang lain,dan tak ada gangguan bermain minyak bersubsidi. (Edi Sitorus/Saut Tampubolon)